Berbagi
Kemarin siang mommy negur si kk karena saking doyannya, dia ngabisin sepiring udang goreng yg harusnya buat porsi sekeluarga. Bukan soal pelit, karena toh masih bisa bikin lagi. Tapi ini soal berbagi. Kalau nggak ditegur, anak nggak akan ngerti kalau yang dilakukannya itu kurang baik. Hal2 kayak gini kan nggak diajarin di sekolahan, lalu kalau bukan ortu yg ngajarin, siapa lagi?
Sorenya mommy bikin cemilan jagung manis susu keju kesukaan anak2. Karena jagungnya terbatas, jadi cuma dapat 3 gelas. Satu buat kk M, satu buat dd V. Satu lagi buat Daddy. Buat Mommy mana? Ya cukup icip2 aja :) Sama seperti Sabtu lalu, daddy juga bikin cemilan yang sama, dapat 3 porsi juga. Dua buat M&V, satu buat Mommy. Buat daddy mana? Ya sama, cuma icip2 aja :)
Malamnya dady pulang bawa choco bubble drink. Satu gelas besar itu kemudian dibagi ke 3 gelas kecil untuk mommy, M&V. Daddy nggak minum lagi karena udah minum siangnya. Intinya mommy daddy selalu ingin berikan contoh berbagi untuk keluarga, supaya menjadi good habit bagi mereka hingga dewasa.
Coba deh “makan tengah” bareng teman2 yang kelaparan, lalu perhatikan. Siapa yang (((tanpa basa basi))) selalu mensabotase bagian terbaik atau porsi terbanyak, sifat dan karakternya sudah bisa ditebak. Mungkin saja dia tidak sadar kalau tindakannya kurang patut, karena sekali lagi, etika seperti ini tidak ada dalam kurikulum sekolah. Jadi mungkin ortunya alfa mengajarinya.
Mommy daddy nggak mau M&V seperti itu..
Rabu, 11 Februari 2015 23:11
0 Comments