Today is our wedding anniversary and I feel like sharing my tips about how to maintain a marriage, as I promised 1,5 years ago :)
- Insecurity is the root of jealousy.When you feel insecure, you easily get jealous. And jealousy leads to dispute. Learned it the hard way. Daripada terus2an menuntut dan bernegatif-thinking yg menghabiskan energi, kenapa nggak diputarbalikkan jadi motivasi untuk memperbaiki kualitas diri dan mencari kesibukan dengan kegiatan positif?
- Always keep up with your spouse.Keeping up with spouse and shifting to the same level will help you stay away from insecurity. Banyak yg mengeluh ketika pasangan berubah, padahal perubahan adalah satu2nya hal yg abadi di dunia ini. Perubahan tak bisa dilawan, tapi bisa diarahkan.
- Jangan curhat sembarangan.Jika sedang menghadapi masalah, ceritalah hanya dengan orang yang benar benar kamu percaya bisa bantu mengatasi masalahmu. Kalau mau sekedar berbagi perasaan, tunggu sampai masalahnya selesai.
- Control your anger.Saat benar2 sedih/marah/kecewa, saya memilih diam seribu bahasa, daripada kata2 saya menyakiti hatinya dan saya sesali kemudian. Jadi biasanya saya menunggu hingga bisa meredam emosi dan berpikir jernih, lalu menyusun kata sebaik mungkin melalui tulisan, dan saya kirimkan melalui email atau tulisan tangan.
- Pahami dan maafkan.Ketika pasangan melakukan kesalahan besar namun ia mau mengakui dan meminta maaf, ingat satu hal yg bisa mempercepat proses memaafkan: bahwa kesalahan itu terjadi bukan dengan niat untuk menyakiti, tapi karena sebagai manusia ia juga punya kelemahan. Kecuali kalau dia benar2 melakukannya dgn niat untuk menyakiti, itu lain cerita ya.
- Jangan menceritakan keburukan pasangan kepada orangtua, terutama ibu. Ketika kita disakiti, ibu yang paling merasa tersakiti. Kita mungkin bisa memaafkan pasangan yang telah menyakiti kita, namun belum tentu ibu bisa memaafkannya.
- Sehebat2nya istri di luar rumah, tetap biarkan suami yg memimpin rumah tangga.Ini bukan soal anti feminisme, non emansipasi, dsb. Tapi soal bagaimana membuat pria merasa berharga dan dihargai. Lagipula, pria yg pandai memimpin itu lebih seksi, bukan?
- Manage your expectation.Kalau dia pada dasarnya kurang romantis, ya jangan menuntut dia untuk jadi romantis. Kalau dia nggak pernah ngasih kejutan, ya jangan mengharap dia memberikan kejutan.
- Biarkan pasangan menikmati hobinya. Coding tiap malam sampai subuh, ya nggak masalah. Brainstorm tiap malam sampai jam 2 pagi, ya nggak apa2 juga. Yg penting sama2 senang dan nggak membahayakan satu sama lain.
- Make it square and round. Perbuatlah apa yg kamu ingin orang lain perbuat terhadapmu, begitupun sebaliknya. Kalau nggak mau pasangan sibuk dengan gadgetnya saat makan malam, ya jangan mulai duluan :)) Sama juga halnya ketika kamu dan pasangan sedang sibuk-sibuknya tapi kamu sedang ingin diperhatikan, jangan ragu untuk malah memulai duluan. Sempatkan waktu untuk sekadar mengirim pesan romantis singkat untuk pasangan, supaya dia tidak terlalu stres. Simpel tapi tetap bermakna, kan?
- Keep the sense of humor! What I love the most from our marriage is this high sense of humour. Dagelan srimulatan. Kita bahkan bisa saling ledek2an soal mantan atau gebetan, hehehehe.
Well, love is definitely not enuff to build and maintain a happy marriage. It needs constant teamwork and commitment from both sides. But, love makes us easier to tackle obstacles that may come. Thank God, through the years, our love strengthen and grows abundantly.
Yes, there were the lowest points in our marriage that pushed us to the limit and made us feel like giving up. But then again, our love & commitment saved us. It needs process to reach the point where we are at right now.
And let me close this post with this powerful quote:
Happy wedding anniversary, Nataliku“Getting divorced just because you don’t love a man is almost as silly as getting married just because you do.” Zsa Zsa Gabor @Marriadvocate
0 Comments